Edisi 01 - November 1997

Just for Fun

Tiba di Kali Kuning pukul 09.30, para pemuda dengan penuh semangat turun dari bis, terus turun lagi dan turun lagi menyusuri jalan berbatu menuju lokasi acara. Nggak salah deh kalo Kali Kuning dipilih sebagai tempat kita ber-open air ... "air"-nya (udaranya) bener-bener seger, pemandangannya oke punya dan mata airnya seger sekalee ... Meski ada yang was-was melihat mendung yang menggelayut, tetap saja acara berlangsung dengan meriah. Mulai dari puji-pujian yang dipimpin Rita, yang salah satunya mengusung tembang "Semesta Bernyanyi", para pemuda diajak untuk mensyukuri alam ciptaan Tuhan yang indah dan ajaib. Suasana makin hot pas Ko Elia dengan bersemangat berkisah soal rupa-rupa karunia lain yang diberikan Tuhan bagi kita. Ternyata tiap orang percaya itu punya karunia Roh lho ... makanya kita kudu give thanks to Him dan makin giat melayani Dia dengan karunia-karunia Roh yang kita miliki. Setuju toh?!

Nah, setelah tangki rohani kita dipenuhi, giliran tangki jasmani kita diisi, maka mulailah Sien Ing dan Ade mengedarkan snack. Makin asyik lagi karena setelah snack datang lalu bertiup angin yang macam-macam, ada angin sepoi-sepoi, angin bertiup, ada juga angin ribut! Nah, itu dia permainan ala Sien Ing yang bikin kita semua ceria. Sebelumnya ternyata para pemuda banyak yang belum saling mengenal, maka dalam permainan ini mereka disuuh untuk saling kenalan dan menghapalkan nama, asal, dan tanggal ultahnya teman-teman di kanan-kirinya. Yang pertama diuji adalah Mr. Ketua ... Michael Tanong ... ternyata boljug (boleh juga) daya hapalnya. Moga-moga saja nggak cuma ingat di Kali Kuning, habis itu lupa.

Setelah kenalan dan main-main lalu makan siang sambil ngobrol-ngobrol mungkin juga ngerumpi dengan teman-teman. Habis itu, Sie PK memberi kebebasan bersyarat bagi para peserta. Maksudnya semua boleh beracara bebas asal bisa balik lagi dengan utuh di tempat yang sama pukul 13.00. Sebagian besar langsung berebut menuju ke sungai buat wet wet wet ...! Guyur mengguyur pun terjadi, sasaran pertama adalah Andry yang kebetulan pas hari itu tambah satu umurnya. Sebagian lagi jalan-jalan menikmati alam dan menonton dari jauh acara basah yang seru itu. Sebagian lagi yang capek seperti Ko Elia, cukup tidur-tiduran santai di bawah pohon.

Tepat pukul satu kelewat sedikit, semua pada ngumpul lagi di TKP. Sambil nunggu rombongan utuh kembali, ada yang ngamen gratis ala Daniel "Kuncunk" dengan gayanya yang rame (dan norak). Kelihatannya ber-prospek juga untuk ngiringi persekutuan pemuda di lain waktu. Setelah lengkap, acara dilanjutkan dengan foto-foto bersama. A Meng (Sie PK) yang ngomandani kita lalu mengakhiri acara dengan doa. Thanks God for everything! Acara selanjutnya adalah gulung tikar dan naik gunung, lho ...? Iya, tadi kan kita turun sekarang naik lagi donk! Dengan ngos-ngosan, baju basah, tapi tetap hepi, para pemuda kita pun naik dengan sukses.

Pukul 13.40, semua peserta sudah siap di bus dan mulai melaju meninggalkan Kali Kuning dengan segala memori Open Air 28 November 1997-nya. Kembali ke kota Yogyakarta dengan segala kesibukan dan hiruk-pikuknya. This is the day that the Lord has made ... we will rejoice and be glad in it ...